Fitri Setyaningsih
Devi Uma has had changed her own body frequently - from the beautiful woman to be Durga, a scaring giant one, then to be the beautiful again. Even Batara Kala may also represent man of Durga's power. Body was a shaking reality for everyone locked in it - no choice to be man or woman, high or low. It was the moving wardrobe of culture. It was like clothe stiched many times through ages, phenomena and human's loneliness.
Dewi Uma pernah berganti tubuh berkali-kali, dari tubuh seorang perempuan cantik berganti Durga, seorang perempuan raksasa menakutkan. Lalu kembali berganti menjadi seorang perempuan cantik. Bahkan Batara Kala mungkin juga merupakan reprsentasi lelaki dari kekuasaan Durga. Tubuh adalah kenyataan yang mengguncangkan, karena setiap orang terkunci di dalamnya; tak punya pilihan untuk menjadi lelaki atau perempuan, tinggi atau rendah. Tubuh sekaligus lemari bergerak dari kebudayaan. Tubuh seperti pakaian yang dijahit berkali-kali melewati berbagai jaman, peristiwa dan kesepian-kesepian manusia.
Solo, April 2004: forum Temu Koreografer Wanita, Taman Budaya.
choreographer: fitri setyaningsih. dancer: danang pamungkas, fitri setyaningsih. artistic design: afrizal malna, Yustianus Popo. componis/ musician: Nadias. Maxk Baihaqi
choreographer: fitri setyaningsih. dancer: danang pamungkas, fitri setyaningsih. artistic design: afrizal malna, Yustianus Popo. componis/ musician: Nadias. Maxk Baihaqi
Denpasar, Mei 2004: Gallery Popo,
choreographer: fitri setyaningsih. dancer: Ni Kadek Julia Puspitasari, fitri setyaningsih. artistic design: afrizal malna.
Yogyakarta, Mei 2004: Monday Movement Forum, Kedai Kebun Forum,
choreographer: fitri setyaningsih. dancer: Ni Kadek Julia Puspitasari, Retno Sayekti Lawu, fitri setya-ningsih. artistic design: afrizal malna, Yustianus Popo,
choreographer: fitri setyaningsih. dancer: Ni Kadek Julia Puspitasari, Retno Sayekti Lawu, fitri setya-ningsih. artistic design: afrizal malna, Yustianus Popo,
No comments:
Post a Comment
thanks for coming and visit my blog